RSS Feed (xml)
Harga minyak mentah dunia terus menukik. Pada Sabtu (6/12), minyak jenis brent nort sea diperdagangkan US$ 39,74 per barel dan jenis light sweet US$ 40,5 per barel. Ini menjadi harga terendah sejak empat tahun terakhir.
Kondisi ini menjadi alasan kuat bagi pemerintah bisa kembali menurunkan bahan bakar subsidi seperti premium dan solar. Dari hitungan pengamat perminyakan, Kurtubi, dengan asumsi harga minyak US$ 45 per barel dan nilai tukar rupiah 12 ribu per dolar ditambah ongkos pengolahan dan pajak, harga premium dan solar bisa dikisaran RP 4.500 per liter.
Saat ini, pemerintah kembali membahas kemungkinan penurunan harga premium. Namun besaranya belum masih dihitung karena hal ini terkait dengan subsidi. Seperti sebelumnya, pemerintah lebih memilih kembali akan menurunkan premium dibandingkan solar yang banyak diharapkan turun.
Namun pengusaha angkutan tampaknya bersikukuh tidak akan menurunkan tarif. Tidak hanya Organda yang menolak, pengemudi angkutan kota pun enggan turunkan tarif bila premium kembali turun. (TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar